Saturday, March 8, 2014

Cintaku Tertinggal di Malaysia

Lanjutan Keempat, Dari Cerita Sebelumnya "Prosessi Pindah Vila"

TARZAN KAMPUS

Ini hari pertama gue kuliah di negara orang, dan gue merasa canggung banget karena bahasa Inggris gue masih semi tarzan, jadi kalau gue ketemu makhluk asing yang ternyata bahasa Inggrisnya kurang juga, kita bakal menjadi duo tarzan yang kebingungan nyari arah jalan pulang, but gue nga begitu kahawatir, ternyata temen-temen gue disini jago-jago bahasa Inggrisnya karena kampus kita merupakan kampus swasta, jadi jarang banget ada orang pribuminya (Malaysia), dan orang-orang Malaysia biasanya bersekolah di sekolah pemerintah karena mendapat subsidi dari pemerintahnya, kalau di kampus ini kebanyakan mahasiswa dari luar Malaysia seperti dari Jepang, Korea, Botswana, Thailand, dan suku Malaysia yang tidak menganggap dirinya makhluk dari Malaysia seperti si Mr.V

Well ini hari pertama gue di kelas, gue melihat temen gue beraneka ragam, hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru, meletus dosen gue ‘DOOOORRR..’ akhirnya nga kuliaaahh~ dosen ku enga ada~ jadi gue bisa pulaaanngg~ yeee(nga nyambung ngook..), gue ngeliat temen gue yang duduk di belakang meja gue, putih bersih kayak baru di cat ulang mukanya pake cat dulux, trus kayaknya tuh muka gue kaya familiar banget, mungkin gue kenal atau mungkin nga, atau mungkin yang gue inget karena gue sering nonton film gitu, tapi bukan drama korea tapi yang korea-korea juga pokoknya, pokoknya ahh.. korea lah(titik,3gp).

Mulai dengan sapaan menggoda gue ‘Hallooo~yoooo~soo~… my name is Aryo, what is your name?’ dan dia menjawab dengan logat korea gitu H-Aa-Ll-Oo.. i'm Hye trus doi senyum-senyum manis gitu dan gue jadi merasa tergoda(sedikit norak), gue mulai aja dengan bahasa Inggris gue yang semi tarzan gitu, rencananya gue mau belajar bahasa Inggris kalau gue bisa ngomong sama doi, dan beberapa saat kemudian.. eng~ing~eng~.. dia juga mengeluarkan jurus tarzannya, dan seketika itu pulalah kita menjadi duo tarzan yang rencananya akan membela kebajikan di tanah Malaysia ini!! (ternyata kita sama-sama nga lancar berbahasa Inggris).

Rencana gue belajar bahasa inggris akhirnya gagal total, gue baru tahu kalau ternyata orang-orang dari Korea bahasa Inggrisnya ada beberapa yang semi tarzan juga kayak gue, mungkin orang Jepang juga, tapi kayaknya gue nga ada rencana pengen coba ngobrol lagi ke orang yang salah, soalnya gue disini bukan latihan mau jadi Tarzan labil yang beranjak dewasa, tapi terkadang kondisi harus memaksa gue lagi kembali ke zaman purba.

Sampai akhirnya gue ketemu Natalie, orang Australia yang mukanya semi Asia gitu, dengan gaya sok asik gue langsung sapa aja ‘Hi.. how are you?’ dan dia bales dengan serangan bertubi-tubi ‘Hi.. im good what about you %$^&%$$#%^%&%^$%^$#%$#%..’ bagaikan terkena tendangan sepdahnya Liu Kang mortal kombat, akhirnya otak guepun sempet konslet beberapa menit, yang memaksa gue untuk mengeluarkan jurus tarzan cepirit komat-kamit, Nataliepun kebingungan meladeni gue, kelihatannya doi memutuskan untuk cabut daripada orang-orang disana mengira doi digangguin Tarzan labil, akhirnya rencana part dua guepun gagal lagi, kejadian tadi malah terlihat seperti Tarzan vs Liu Kang, dan sekarang keadaan memaksa gue untuk sok-sok mengerti kalau dosen nerangin, maupun temen-temen ngobrol sama gue, berharap suatu malam tiba-tiba gue berubah menjadi orang bule yang baik hati dan suka menolong Tarzan-tarzan kebingungan yang berada di kampus ini.

Hal ini tidak pernah menyurutkan gue untuk berlatih bahasa Inggris, karena gue paham bahasa Inggris gue masih separah nga bisa bedain ‘SEA’ sama ‘SEE’ jadi kalau dosen bilang ‘look at that sea’ mungkin gue kira ‘lihat mata itu’, dan gue bakal berfikir ini dosen drama banget, padahal gue udah lama banget belajar bahasa Inggris yang udah sampai masuk ke level yang paling tinggi, tetapi kenyataan di lapangan terkadang kurang sesuai dengan teori di sekolah, jadi emang sulit banget belajar bahasa Inggris kalau kita nga pernah pergunakan itu menjadi bahasa sehari-hari, jadi pengertian yang masuk ke kita jauh dari apa yang mereka harapkan atau yang sedang mereka bicarakan, jadi lebih baik diam atau katakan ini ‘no.. no.. no..’ ‘oh.. yes.. yes..’ ‘oh.. no.. oh.. yes.. aaaghh..’(loh?), semoga berhasil.

Tidak ada yang lebih mencintaimu dari sosok seorang Ayah dan Ibumu -


No comments:

Post a Comment