Lanjutan Keempat, Dari Cerita Sebelumnya "Prosessi Pindah Vila"
TARZAN KAMPUS
Ini
hari pertama gue kuliah di negara orang, dan gue merasa canggung banget karena
bahasa Inggris gue masih semi tarzan, jadi kalau gue ketemu makhluk asing yang
ternyata bahasa Inggrisnya kurang juga, kita bakal menjadi duo tarzan yang
kebingungan nyari arah jalan pulang, but
gue nga begitu kahawatir, ternyata temen-temen gue disini jago-jago bahasa
Inggrisnya karena kampus kita merupakan kampus swasta, jadi jarang banget ada orang
pribuminya (Malaysia), dan orang-orang Malaysia biasanya bersekolah di sekolah
pemerintah karena mendapat subsidi dari pemerintahnya, kalau di kampus ini kebanyakan
mahasiswa dari luar Malaysia seperti dari Jepang, Korea, Botswana, Thailand,
dan suku Malaysia yang tidak menganggap dirinya makhluk dari Malaysia seperti
si Mr.V
Well
ini hari pertama gue di kelas, gue melihat temen gue beraneka ragam, hijau,
kuning, kelabu, merah muda dan biru, meletus dosen gue ‘DOOOORRR..’ akhirnya nga kuliaaahh~ dosen ku enga ada~ jadi gue
bisa pulaaanngg~ yeee(nga nyambung
ngook..), gue ngeliat temen gue yang duduk di belakang meja gue, putih
bersih kayak baru di cat ulang mukanya pake cat dulux, trus kayaknya tuh muka
gue kaya familiar banget, mungkin gue kenal atau mungkin nga, atau mungkin yang
gue inget karena gue sering nonton film gitu, tapi bukan drama korea tapi yang
korea-korea juga pokoknya, pokoknya ahh.. korea lah(titik,3gp).
Mulai
dengan sapaan menggoda gue ‘Hallooo~yoooo~soo~… my name is Aryo, what is your
name?’ dan dia menjawab dengan logat korea gitu H-Aa-Ll-Oo.. i'm Hye trus doi
senyum-senyum manis gitu dan gue jadi merasa tergoda(sedikit norak), gue mulai aja dengan bahasa Inggris gue yang semi
tarzan gitu, rencananya gue mau belajar bahasa Inggris kalau gue bisa ngomong
sama doi, dan beberapa saat kemudian.. eng~ing~eng~..
dia juga mengeluarkan jurus tarzannya, dan seketika itu pulalah kita menjadi
duo tarzan yang rencananya akan membela kebajikan di tanah Malaysia ini!! (ternyata kita sama-sama nga lancar berbahasa
Inggris).
Rencana
gue belajar bahasa inggris akhirnya gagal total, gue baru tahu kalau ternyata
orang-orang dari Korea bahasa Inggrisnya ada beberapa yang semi tarzan juga
kayak gue, mungkin orang Jepang juga, tapi kayaknya gue nga ada rencana pengen
coba ngobrol lagi ke orang yang salah, soalnya gue disini bukan latihan mau
jadi Tarzan labil yang beranjak dewasa, tapi terkadang kondisi harus memaksa
gue lagi kembali ke zaman purba.
Sampai
akhirnya gue ketemu Natalie, orang Australia yang mukanya semi Asia gitu,
dengan gaya sok asik gue langsung sapa aja ‘Hi.. how are you?’ dan dia bales
dengan serangan bertubi-tubi ‘Hi.. im good what about you %$^&%$$#%^%&%^$%^$#%$#%..’ bagaikan terkena tendangan sepdahnya
Liu Kang mortal kombat, akhirnya otak guepun sempet konslet beberapa menit,
yang memaksa gue untuk mengeluarkan jurus tarzan cepirit komat-kamit, Nataliepun
kebingungan meladeni gue, kelihatannya doi memutuskan untuk cabut daripada
orang-orang disana mengira doi digangguin Tarzan labil, akhirnya rencana part
dua guepun gagal lagi, kejadian tadi malah terlihat seperti Tarzan vs Liu Kang,
dan sekarang keadaan memaksa gue untuk sok-sok mengerti kalau dosen nerangin,
maupun temen-temen ngobrol sama gue, berharap suatu malam tiba-tiba gue berubah
menjadi orang bule yang baik hati dan suka menolong Tarzan-tarzan kebingungan
yang berada di kampus ini.
Hal
ini tidak pernah menyurutkan gue untuk berlatih bahasa Inggris, karena gue
paham bahasa Inggris gue masih separah nga bisa bedain ‘SEA’ sama ‘SEE’ jadi
kalau dosen bilang ‘look at that sea’ mungkin gue kira ‘lihat mata itu’, dan
gue bakal berfikir ini dosen drama banget, padahal gue udah lama banget belajar
bahasa Inggris yang udah sampai masuk ke level yang paling tinggi, tetapi
kenyataan di lapangan terkadang kurang sesuai dengan teori di sekolah, jadi emang
sulit banget belajar bahasa Inggris kalau kita nga pernah pergunakan itu menjadi
bahasa sehari-hari, jadi pengertian yang masuk ke kita jauh dari apa yang mereka
harapkan atau yang sedang mereka bicarakan, jadi lebih baik diam atau katakan
ini ‘no.. no.. no..’ ‘oh.. yes.. yes..’ ‘oh.. no.. oh.. yes.. aaaghh..’(loh?), semoga berhasil.
- Tidak ada yang lebih mencintaimu dari sosok seorang Ayah dan Ibumu -
- Tidak ada yang lebih mencintaimu dari sosok seorang Ayah dan Ibumu -
No comments:
Post a Comment