Monday, March 10, 2014

Cintaku Tertinggal di Malaysia

Lanjutan Kedua, Dari Cerita Sebelumnya "Sebuah Perjalanan Hidup"

MAKHLUK GAIB DARI JAMAN PURBA

Sekarang gue mulai dari awal tapi nga awal-awal banget soalnya masa lalu gue terlalu menyakitkan buat diceritakan (tapi nga separah fenomena cabe-cabean yang sekarang ini lagi meresahkan masyarakat Indonesia), jadi gue bakal mulai cerita dari.. Hmm.. Hrrr.. Aghrr.. (pasang muka Morgan smash).. (sempet konslet 5menit).. (sempet mati satu minggu, loh?).. sampe akhirnya gue ngeliat foto-foto nga penting gue waktu masih berkuliah di negara tetangga, banyak sekali hal-hal unik dan menarik yang menurut gue sangat sayang apabila tidak diceritakan dan sangat sayang sekali apabila diceritakan ke orang-orang, maksudnya apa nih?.

Well jadi begini para mahasiswa abadi dan para dosen yang frustasi.. dulu gue pernah kuliah di Malaysia karena gue nga pernah keterima kuliah di beberapa kampus ternama maupun tidak ternama di Indonesia yang menjadi pilihan bokap gue(bukan gue), akhirnya gue harus belajar ke negeri sebrang, negerinya mbak Siti Nurhaliza, diawali dari kedatangan gue di negeri tetangga itu dengan tampang yang masih lugu dan setengah homo, serta emo yang lebih kurang 5cm-an membuat gue nyaris gagal masuk ke Malaysia karena dikira orang gila labil oleh pihak imigrasi.

Temen SMA gue langsung menawarkan untuk tinggal satu vila bareng doi di daerah deket kampus gue disana dan ini merupakan awal dari penderitaan yang bakal menimpa gue di negeri tetangga kita ini, pertama karena gue dikasih tinggal satu kamar share bareng temennya doi yang orang Sabah namanya Vince, jadi gue tinggal berlima dengan formasi gue sebagai orang terganteng nomer 5 di tempat itu, Gepin temen SMA gue, Archi temen main gue, Shanon temen Gepin orang Brunei dan Vince temen Gepin orang Malaysia yang menyebut dirinya orang Sabah or Sabahan(not Malaysian, actually Sabah is the part of Malaysia) sedikit aneh tapi nyata dan belum masuk genius book of record yang sebentar lagi bakal dimuseumkan, yang setelah gue ajak ngobrol ternyata dia orang Malaysia yang nga bisa bahasa Malaysia, Sungguh Terlalu kata bang haji Rhoma Merana, lumayan gue bisa melatih bahasa Inggris gue disana.

Pada hari yang menyedihkan itu gue kesana bareng bokap gue berdua kayak film 'Pursuit of Happiness' versi India, doi langsung mengiyakan gue untuk bisa stay bersama Gepin(temen SMA gue yang mempunyai gairah sex melebihi Miyabi), dan akhirnya gue sebagai anak yang mengabdi pada bokap(dan bokep) yang semi-primitif itu, gue menurut(walau terpaksa), setelah  akhirnya semua beres seperti pembayaran kuliah gue yang mahalnya nauzubile sampe uang vila gue yang bisa buat operasi plastik muke gue mirip Leonardo diCaprio(di tabrak bus), akhirnya bokap gue balik lagi ke Indonesia, maklum gue masih kayak anak bawang(yang doyan cabe).

Sendiri disini membuat gue takut dan penasaran karena sebelumnya temen gue waktu design foundation namanya Ivy(cewek belsteran Jepang-Bintaro ini) sempet ngehubungi gue dan doi curhat kalau doi bakal ngebatalin kuliah disini karena waktu di vilanya, doi digangguin orang-orang berkulit hitam(negro kalau bahasa gaulnya) yang mungkin para pendatang dari benua seberang, tapi yang gue takutin bukan karena gue bakalan digangguin negro(karena gue cukup negro) tapi gue cuma takut kalau ternyata disini lebih banyak cabe-cabe impport dibandingkan di Indonesia, itu bakal mengganggu hidup gue disana, layaknya di Indonesia ternyata di negara tetangga kita juga banyak cabe-cabean, tapi cabenya kualitas tinggi serta berstandart International, cabe disini malah membuat gue semakin menikmati hidup di negara tetangga ini, selain putih-putih, cabe-cabe disini jeritannya juga lebih dahsyat (dewasa indside) dari cabe pribumi jadi jangan coba-coba membuat mereka menjerit tanpa izin dari kepolisian.

Suatu malam gue berlima sama temen satu vila gue jalan-jalan ke toko perlengkapan rumah tangga yang bernama IKEA, kami berniat membeli beberapa perlengkapan untuk kamar kita masing-masing, tapi karena kita nga tau jalan atau emang kita sudah terlalu dekat jadi kita selalu jalan berlima bareng di IKEA tersebut, gue sebenernya agak risih takut dianggap boyband Korea trus orang-orang pada minta tanda tangan sedangkan tampang gue Jawa begini, jadi gue dengan senang hati memisahkan diri dan kita janjian lagi setelah barang-barang yang kita butuhkan sudah selesai didapat, satu persatu akhirnya gue dapetin barang yang gue butuhkan untuk melengkapi kamar share gue yang masih kosong kayak kuburan belum digali, beberapa barang seperti meja, lemari, kasur, dan lampu kelap-kelip(maklum gue anak disko) buat tidur akhirnya berhasil gue dapetin untuk mengisi kehampaan di kamar share gue.

Sampai akhirnya kita bergabung lagi kayak boyband yang baru beres vakum, kita mengobrolkan visi dan misi kedepan lengkap dengan janji sebagai anak kontrakan kurang terhormat, yang salah satu isinya agak sulit gue pahami yaitu kalau bawa temen perempuan harap dibagi-bagi, ini agak memberatkan gue, masalahnya gue paling laku diantara mereka semua walaupun muka gue setengah manusia, minimal gue pernah juga pacaran sama mbak-mbak resepsionis pasar manggarai yang akhirnya ditolak mentah-mentah sama nyokap bokap gue pas gue ajak dinner bareng, nah kalau yang gitu pasti gue bagi tapi bagaimana kalau cewek gue mantan bintang film India yang filmnya nga pernah disiarin, masa harus gue bagi juga ke laki-laki yang udah menjomblo selama hidupnya(sambil ngaca), akhirnya gue banding lagi terhadap poin yang satu itu, diganti jadi harap diperkenalkan kepada teman-teman vila, maklum temen-temen kontrakan gue semuanya pada mupeng jadi jarang gue bawa cewek ke vila, takut terjadi hal-hal yang diinginkan oleh mereka dan tidak diinginkan oleh gue, that’s what we call friend eating friend.

Hari-hari berlalu dengan hembusan angin malam yang selalu menyelimuti diri gue yang hampa akan bosannya hidup dan sibuknya siang hari, karena kuliah gue disana jadwalnya bener-bener padet kayak celana dalem gue yang kekecilan seketika itu juga si downy bangun dan tidak ada ruang untuk berkreasi akhirnya harus melakukan over laping kemana-mana(serem abis!), but i hope u guys jangan sampe make celana dalem kekecilan, lebih baik yang kegedean karena lu nga bakal pamer celana dalem lu diluar kecuali emang lu hasil perselingkuhannya superman sama supardi, dan gue mulai aneh ketika temen sekamar gue yang namanya Mr.V(nama disamarkan) sering bawa temen cowoknya ke vila, dan untung nga ada undang-undang buat temen cowok kita di kontrakan, dan anehnya lagi doi suka masuk kamar mandi berdua gitu, guepun selalu berfikir positif dan berharap kalau nantinya gue nga akan diajak masuk ke kamar mandi bareng mereka juga buat ngelengkapin formasi mereka sebagai boyband 'The Toilets'.

Pada suatu ketika doi ngenalin temen ceweknya asal Sabah namanya Jennifer yang gue anggap sebagai cewek tercantik yang pernah gue lihat secara nyata dalam hidup gua, dengan bibirnya yang tipis, mukanya yang belesteran setengah Eropa setengah Latin(babe alert!) dan bodynya yang buat downy bangun dari tidurnya yang panjang (untung-ga-pake-celana-dalem-ketat), akhirnya suasana kontrakan yang selalu suram, yang diisi oleh para jomblo nista yang ditinggal pacarnya pergi berubah menjadi istana asgard full of bidadari surga (walaupun cuma satu), ini adalah suatu kondisi yang sangat jarang terjadi di dalam peradaban manusia setengah tapir seperti kita, maklum disini isinya para mupengers dan jombloers 'cayank kamyuh celalu cetiya dihaty', dalam otak gue ini cuma satu yaitu bagaimana caranya gue bisa memperistri si Jenifer (otak anak kecil yang kencingnya masih membabibuta, fcuk yeah!), lumayan membelokan garis keturunan gue dari arah mahkluk halus tak berbentuk ke arah babun setengah dewa, pasti gue bakal dapet award dari nenek kakek gue sebagai cucu perubahan.

Well kita balik lagi ke permasalahan awal yang ternyata si Jenifer itu masih jomblo kalau cewek cantik enaknya kita panggil single aja ya, karena jomblo hanya buat para mupengers yang naksir cewek-cewek tanpa pandang bulu, mungkin bulu dadapun mereka embat kalau memang ada di depan mata, but the problem is not there masalahnya adalah si Mr.V membawa temen cowoknya juga, asal mana gue nga tau yang jelas dia item, kecil, keriting, ngondek, dan alhamdulillah masih berbentuk, walaupun sampai sekarang gue nga pernah ngerti ini makhluk hasil persilangan apa, atau mungkin jatuh dari meteor yang nyasar ke bumi jutaan tahun yang lalu dan dibiarkan membusuk di dalam tanah, i hope not “WTTTTFCKS!!??”, dan yang lebih aneh ternyata ngondek menyerang manusia dari segala tipe, ternyata bentuk setengah gaib pun bisa mengondek juga, jauh dari hukum ngondek International (loh.. koq paham..?) dan itu sangat membuat gue khawatir terhadap keamanan gue sebagai pria sejati berhati gulali yang belum pernah tersentuh oleh pria lain(di pantatnya).

Maka dengan ini sebagai calon cucu perubahan gue harus mengadakan rapat mendadak dengan para dewan mupengers, alhasil pembicaraan gue ditolak mentah-mentah sebelum gue sempet ngomong apa-apa(maksud loh..?) dan terpaksa gue harus menerima makhluk setengah gaib itu masuk ke kamar share gue karena doi temennya Mr.V, layaknya wanita cantik pada umumnya Jeniferpun menjadi bidadari kontrakan pada masa itu(jauh beda sama bidadarin rumah gue aka pembantu gue yang kecil item tak berbentuk) alhasil para mupengers pun berubah menjadi apa yang gue khawatirkan sebelumnya, yaitu menjadi lakiers sejati demi mendapatkan perhatian si Jennifer, dan yang buat gue nga habis pikir(otak udah kosong sok-sok mikir) kenapa si Mr.V terlihat tidak begitu akrab dengan si Jenifer, apakah sebenarnya si Mr.V adalah seorang Don juan berkuda hitam dengan gembala wanita secantik Jenifer di belakangnya atau ada sesuatu yang gaib juga dengan dia.

Akhirnya pada suatu malam jumat tapi nga keliwon gue mendapatkan jawaban atas apa yang sebenarnya sedang terjadi di dunia gue yang fana(nga pake s) ini, semua bermula ketika kita melakukan home size party dengan teman-temannya Mr.V di vila penuh derita ini, ketika malam itu lampu disko gue terlihat lebih ajeb-ajeb dari biasanya dan semua jiwa yang terlena terlihat setengah sadar dari sebelumnya serta jiwa yang setengah mateng tetep tidak pernah mateng juga, seketika itu pula kenyataan yang pahit datang menghampiri muda-mudi yang buta akan indahnya hidup, yang mengharuskan kita tidak saling beradu pedang antar sesama spesies yang kurang beruntung, disana gue baru menyadari bahwa mereka semua sebenarnya adalah spesies paling murtad di muka bumi ini yaitu jang jeng jrong!! GAY!?! Whaaaaatt?! You Know Gay?!(go-look-at-the-miror-and-u-will-see-what-is-gay-looks-like) dan gue langsung bergegas ke kamar mandi dengan pandangan tidak fokus (tapi downy gue masih terkontrol dengan baik) untuk menyadarkan diri gue sebelum akhirnya mereka akan menggigit leher gue dan leher downy  gue, juga merusak jaringan saraf dan menularkan virus berbahaya itu kepada gue.

Sesampainya di kamar mandi, gue langsung buang air kecil dan mencoba untuk mengeluarkan racun-racun berbahaya yang masuk ke dalam tubuh gue, dan ketika gue tengok kesebelah kanan, gue lihat ada ember kecil warna merah yang mengarah terbalik ke bawah dan gue berencana membaliknya dengan maksud untuk mengisi air, and you know what..!! ternyata di dalam ember yang kurang beruntung tersebut ada harta karun tersembunyi yang telah bersemayam beberapa waktu daripara komunitas pencinta sesama jenis tersebut yaitu “KONDOM KOTOR!?”(WTF and WWF!!) dan yang gue bayangin pada saat itu adalah ini kondom bekas hubungan gaib antar sesama jenis dinosaurus jaman purba yang sedang party di kamar gue dan mereka memasukan si downynya ke lubang yang tidak seharusnya (kalau downy bisa menjerit mungkin dia akan menelpon 911 untuk meminta bantuan), dan yang lebih berbahaya lagi adalah baunya itu, Iyuuuuhhhh kayak.. jangan dibahas disini, serius bisa-bisa lu rela puasa tiga hari tanpa sahur dan bermimpi buruk sepanjang tiga bulan kedepan seperti yang gue alami dulu dan sebenarnya gue nga mau share ini, karena cukup penderitaan ini gue yang alami (God please forgive them!), kecuali lu maksa gue untuk cerita gimana baunya, lu bisa kirim e-mail dan foto mesra kalian ke alamat e-mailnya ki Joko Bodo.

Malam itupun gue lewati dengan sangat tidak baik, kejantanan guepun masih aman dan terjaga dengan baik dari para lelaki hidung satu warna yang mengincar my downy, tapi pada saat itu pula hubungan gue sama Mr.V berangsur pudar seperti bedak para banci yang lumer setelah beres ngejob, masalahnya gue udah lama temenan sekamar sama Mr.V dan gue baru tahu ternyata doi spesies gaib dari jaman purba yang nggak bisa membedakan mana lubang gaib mana tong sampah, that’s disgusting!! So kewaspadaan gue sekarang ditingkatkan menjadi seratus level lebih tinggi dari sebelumnya, jadi sekarang gue lebih waspada sebelum memilih teman untuk tinggal apalagi untuk tidur sekamar (damn! I always remember it), minimal ini demi dua makhluk hidup yang selalu hidup berdampingan yaitu gue dengan adik kecil gue si downy, yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik dari spesies-spesies yang peradabannya mulai meresahkan para muda-mudi yang masih doyan nonton spongebob, karena setelah gue teliti lebih lanjut ternyata memang banyak komunitas Hey-Ho tersebut di Negara tetangga kita ini dan menarik anggota dengan gerakan bawah tanah maupun bawah perutnya serta menyerang kita lebih berbahaya daripada para teroris, yang menurut gue masih lebih bermartabat dan bermartabak yang buat gue sekarang ini jadi laper karena denger martabak, serta menyerang gue dengan gerakan bawah ember nya yang menjadi pengalaman pribadi gue yang sangat menjijikan(sekaligus menyenangkan bagi beberapa spesies) yang pernah gue alami tersebut.

- Teman selalu mencoba untuk dimengerti 
                dan Sahabat selalu mencoba untuk mengerti -


No comments:

Post a Comment