Thursday, October 24, 2013

What's New Right Now

Kejadian yang lagi gue alami pada saat ini, gue mau share langsung

Minggu, 20 April 2014 (10:35)

Pukulan Cobra

Huaaaaaaaaaa.. Capeknya gue sekarang, ceritanya kemarin abang gue baru aja nikahan, jadi sekarang abang gue udah dilepas bagai merpati yang terbang bebas ke angkasa luar, mencari jati diri sebagai lelaki sejati, seperti kera sakti yang mencari kitab suci, sedikit sedih sih gue, tapi banyak senangnya haha.., soalnya gue juga jadi bebas, intinya sekarang abang gue lagi berbulan madu bareng istrinya, dan gue? Masih menjadi maho sejati, jangankan mikir nikah, mikir kuliah aja otak gue udah mau break dance.

Pagi ini nenek, tante, sama keponakan-keponakan gue baru aja pulang ke Bandung, setelah dua hari tinggal di rumah gue, jadi tadi pagi setelah mengantar mereka sampai ke travel, gue langsung punya ide buat berolah raga bareng bokap dan adek gue, lari pagi? terlalu norak, sepedahan? sepedah gue kekunci dan kuncinya ilang sama pembatu gue, berenang? bokap gue cuma bisa gaya katak semaput, guilng-guling? ide yang kurang meyakinkan, akhirnya gue mengusulkan buat driving golf bareng bokap sama adek gue.

Tempat driving golf deket banget dari rumah gue di daerah Bintaro, tapi sejujurnya ini pertama kali gue main golf lagi sejak terakhir waktu gue SMP gue diajarin golf sama bokap gue, dan seinget gue waktu itu stick golf nomer 7 gue berakhir tragis, kelempar ke tengah lapangan dan hilang ke negeri antah berantah, sampai keesokan harinya dicari oleh pihak pengelola juga tetap tidak ketemu, bokap gue bilang kalau pas waktu itu doi mencium bau kemenyan lewat ketika akhirnya stick golf gue terlempar dan hilang, tumben bokap gue jadi mistis gini, gue iyain aja sambil manggut-manggut, anak berbakti.

Tidak perlu persiapan lama, hanya butuh sepatu olah raga, kita langsung menuju tkp driving range, ‘Ptaaaaakkkkk… Ptaaaaaaaakkk…’ terlihat beberapa bapak-bapak sedang memukul bola golf dengan lihainya, gue mulai nge-down dan memilih tempat di paling pojok, yang mungkin terasingkan dari manusia-manusia pro yang bakal mengucilkan gue di tempat ini, ‘Bal lu bisa main nga?’ gue memastikan kalau seharusnya adik gue lebih cupu dari gue, ‘Bisa sih, kemarin baru aja main’ doi menjawab santai, sekarang gue parno sendiri, gue duduk terdiam, ‘Aryo.. ngapain kamu duduk aja, cepet pemanasan’ bokap gue menyemangati gue, guepun berusaha tegar seperti hatchi sang lebah mandu yang kesepian dan mencari ibunya.

‘Gini ya.. yang kamu harus ingat pertama adalah.. dasarnya golf sama dengan pukulan swing’ bokap gue mengajarkan dengan penuh semangat, bagaikan kaisar Roma yang sedang menceramahi para budak, sungguh berwibawa, dan gue hanya bisa manggut-manggut pura-pura mengerti apa yang bokap gue bicarakan, padahal mata gue lagi liat cewek sebelah yang sedang memukul golf dengan manisnya, sekarang gue ketinggalan pelajaran golf dari bokap gue, adik gue masih manggut-manggut mirip ayam kesurupan.

Tidak perlu berlama-lama, gue langsung aja mengambil stick golf, dan ‘Braaaaaaaaakk…’ anjir gue malah mukul tanahnya, ‘Grounding itu namanya’ bokap gue nyeletuk, gue manggut-manggut lagi, nga jauh beda sama gue, ternyata adik gue juga ‘Braaaaaakkk…’, gue ngakak kayak kesurupan, ternyata melihat orang lain lebih bodoh dari kita itu suatu keindahan yang sempurna, gue disuruh mukul lagi sama bokap, ‘Peteeekkk..’ anjir bola gue merayap, gantian adik gue yang ketawa-ketawa kesurupan, ‘Kamu itu udah look up duluan, mau lihat hasil, inget poros harus dijaga’ bokap gue mengarahkan, gue manggut-manggut lagi.

‘Pukulan yang bagus itu, bentuk arah bolanya nanti seperti ular cobra, lurus kedepan dan perlahan naik keatas membentuk kepala cobra’, gue cuma bisa manggut-manggut, kalau ternyata kenyataan sama teori itu terkadang tidak singkron di dalam golf, boleh ilmu matematika 1+1=2, kalau ilmu golf ini 1+1=0, sulitnya minta ampun, ada seribu rumus perlu dipelajari, tetapi pas di praktekan ‘Braaaaaakkk….’ Teknik mencangkulpun akhirnya yang keluar, berakhir dengan tangan gue cidera, kapalan disana-sini, gue menderita kram jari-jari, encok pegel linu, dan panu juga turut menghiasi penderitaan gue. gue nyaris putus asa.

Ditengah-tengah keputusasaan gue, ternyata pukulan gue berangsur membaik, walaupun hanya beberapa bola yang akhirnya bisa gue pukul dengan sempurna, tapi gue mencoba tegar(mirip nama pengamen), gue sekarang jadi semangat mencari kembali teknik-teknik cobra yang mungkin bisa gue keluarkan, seperti jurus kamekameha di dragon ball, membutuhkan latihan yang keras dan teknik yang benar, setelah selesai latihan, guepun sudah lemas tak berdaya, sesampainya di rumah, gue langsung buka youtube dan mecnari teknik-teknik golf yang di berikan oleh Tiger Wood, sang legenda para golfer, berharap gue bakal jadi Tegar Wood.


Sekarang gue jadi terlihat aneh, gue suka mempraktekan gaya-gaya memukul golf di dalam rumah gue, berharap ambisi gue yang sedang berapi-api ini menjadi kenyataan, akhirnya gue menghubungi om gue untuk berlatih driving golf sore nanti di dekat rumah gue, om gue setuju, gue semakin bersemangat dan gue sekarang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi pegolf amatiran yang ditakuti minimal sama pembantu gue si ros yang sering gue bully, dan adik gue yang ternyata masih cupu juga, pukulan cobra yang gue idam-diamkan siap menanti gue di drving range, salam cobra!.


No comments:

Post a Comment