REVOLUSI PENDIDIKAN INDONESIA
DEMI MERAIH TAHUN EMAS DI 2045
(Essai)
Indonesia merupakan negara dengan jumlah
penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan tingkat kualitas pendidikan berada di urutan
ke-69 dari 127 negara berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global
Monitoring Report pada tahun 2011 yang dikeluarkan oleh UNESCO, hal tersebut sangat
berbanding terbalik dengan kekayaan alam di Indonesia yang menempati urutan pertama
dengan sumber daya alam terbesar di dunia berdasarkan data World Conservation
Monitoring Center, terlebih Indonesia saat ini telah mempunyai Bonus Demografi dilihat dari jumlah angkatan
kerja yang produktif dan siap masuk lapangan kerja dalam jumlah yang sangat besar
dalam menunjang keberhasilan pembangunan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Kondisi yang sangat kondusif tersebut
tidak diimbangi dengan kualitas pendidikan sumber daya manusianya, sehingga yang
terjadi adalah pengerusakan secara berlebihan dalam pengelolaan sumber daya alam
ataupun pengambilalihan sumber daya alam yang kita miliki oleh negara lain, hal
tersebut sudah terjadi sejak lama sampai dengan saat ini dan mungkin akan lebih
mengkhawatirtkan lagi apabila kita sebagai warga negara Indonesia tidak sadar untuk
melakukan perubahannya dari sekarang dengan lebih bijaksana dan bertanggung jawab.
Data EFA Global Monitoring Report
tahun 2011 menunjukan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia yang tidak merata dan
memadai menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia di
daerah-daerah yang akan berdampak sangat buruk bagi perkembangan bangsa
Indonesia secara keseluruhan untuk menuju Indonesia di tahun emasnya pada 2045
yang sedang kita gagas dari sekarang ini, keprihatian ini harus segera disadarkan
kepada seluruh masyarakat Indonesia akan tangung jawab bersama untuk dapat melihat
dengan mata terbuka bahwasanya pendidikan di negara Indonesia perlu ditingkatkan
kearah yang lebih baik lagi dan di benchmarking
dengan negara-negara maju lainnya.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan
usia dini merupakan tonggak awal yang harus dibangun oleh seluruh masyarakat
Indonesia demi memajukan kualitas pendidikan di Indonesia dewasa ini, yang
menurut data masih jauh berada di bawah negara-negara maju dunia, oleh karena itu
peranan masyarakat dan seluruh pihak yang ikut serta memberikan andil besar terhadap
dunia pendidikan di Indonesia harus lebih memahami tentang pentingnya memberikan
sarana pendidikan yang mencerdaskan anak bangsa, sarana yang mengarahkan anak bangsa
menjadi manusia-manusia yang siap menghadapi tantangan dunia luar dan sarana
yang siap menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia dalam menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman luar.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang besar, bangsa yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya, hal ini yang
menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia yang
peduli akan kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia untuk dapat melakukan perubahan
secara mendasar, menyelaraskan keberagaman yang ada di Indonesia, dan sekaligus
toleransinya untuk menyadarkan kepada masyarakat Indonesia akan kemajemukan
bangsa bahwa peran pendidikan di tengah-tengah masyarakat kita yang beraneka ragam
sangatlah penting bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Kebijakan pendidikan di Indonesia
yang cenderung berubah-ubah dan berganti-ganti pada akhirnya tertinggal dengan kebijakan
yang diterapkan oleh bangsa lain yang sudah maju, kita ambil saja contoh negara
Finlandia sebagai negara terbaik dalam dunia pendidikannya, yang dimana negara
Indonesia masih menerapkan sistem kebijakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
menyebabkan siswa yang gagal dalam tes harus mengikuti tes remedial atau mungkin
harus mengulang di kelas selama satu tahun lagi, sebaliknya di negara Finlandia
menganut sistem kebijakan Automatic
Promotion dimana seluruh siswa otomatis naik kelas dan para guru siap membantu
siswanya yang tertinggal atau kurang dalam pelajaran di kelasnya.
Kualifikasi guru SD di Indonesia
masih mengejar setara S1 dan guru di Finlandia semua sudah harus tamatan S2,
serta calon guru di Indonesia yang masih menerima guru dengan nilai kelulusan
yang pas-pasan sedangkan di Finlandia The
Best Ten lulusan universitas lah yang dapat diterima menjadi tenaga pengajar
di dunia pendidikan di Finlandia, sungguh ironi keadaan tersebut yang
seharusnya tenaga pengajar yang cerdas serta sistem yang tepat sesungguhnya
akan menciptakan anak-anak didik yang berprestasi.
Menurut guru besar pembimbing olimpiade
fisika Prof. Yohannes Surya pada pernyataannya dalam acara Kick Andy di tahun
2010, mengenai konsep 'tidak adanya orang bodoh tetapi yang ada hanyalah orang
yang tidak mendapat kesempatan belajar dari guru baik', pernyataan beliau yang
sangat hebat tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan guru sangatlah penting dalam
mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas, yang dapat bersaing di dunia
luar, serta dapat meraih prestasi yang membanggakan di kancah international
demi mewujudkan cita-cita Indonesia dalam meraih tahun emasnya di 2045.
Revolusi pendidikan di Indonesia
sangatlah penting dan mendesak demi peningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia, mulai dari pendidikan moral dan karakter sumber daya manusia yang
harus lebih ditingkatkan secara terus menerus dan berkesinambungan, pembenahan sistem
pendidikan yang tepat demi menunjang kegiatan belajar mengajar yang maksimal bagi
para siswa, peran serta pemerintah dan masyarakat dalam memberikan sarana pendidikan
yang mencerdaskan anak bangsa, serta penanaman mental spiritual yang harus dibangun
sebagai landasan awal bagi kegiatan belajar mengajar para siswa kearah yang
positif.
Revolusi pendidikan merupakan langkah
awal demi mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki potensi
besar menjadi pemimpin negara-negara dunia, bangsa yang kuat dan maju, bukan bangsa
yang mudah dibodohi oleh bangsa-bangsa lain karena kualitas pendidikannya yang
masih sangat rendah, tetapi harus menjadi bangsa yang bisa membantu dan berguna
bagi kehidupan bangsa-bangsa lain di dunia.
Pada dialog dalam Acara World
Innovation Summit for Education (WISE) ke-4 di Doha, Qatar, tahun 2012 lalu telah
menyimpulkan bahwa pendidikan perlu menyeimbangkan penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dengan tetap memegang nilai-nilai tradisional
yang relevan dan modern, dari hal tersebut dapat dipahami aspek-aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik dalam dunia pendidikan di Indonesia sangatlah penting untuk
ditekankan kepada para siswanya, hal ini yang sudah hilang dari dunia pendidikan
di Indonesia yang lebih memahami pendidikan hanya sebagai batu loncatan kepada kelulusan
untuk menjadi pekerja kantoran, sehingga melupakan esensi sebenarnya dari pendidikan
untuk pengembangan diri kita sebagai warganegara Indonesia yang berkualitas dan
berguna bagi nusa bangsa.
Revolusi juga perlu dikembangkan dalam
dunia pendidikan terutama di bidang keterampilan yang potensinya dimiliki oleh setiap
manusia, memfokuskan bidang yang menjadi bakat alami yang dibawa oleh setiap individu
yang harus dikenali sejak dini oleh setiap warganya dan mengasah kemampuan itu lebih
awal merupakan aset yang sangat berharga bagi generasi penerus bangsa nantinya dalam
menciptakan lapangan pekerjaan serta membantu orang-orang yang membutuhkan dengan
keterampilan yang tepat yang dimiliki olehnya, hal tersebut telah menjadi pernyataan
seorang Peter Thiele, pejabat di Kementrian Pendidikan dan Penelitian Jerman,
yang mengatakan :
"Pendidikan
menyiapkan generasi yang mampu berpikir kritis, analistis, dan kreatif. Pendidikan
mesti di fokuskan untuk hal-hal yang berguna".
Sistem pendidikan, guru yang cerdas,
pengembangan karakter mental dan spiritual, penanaman pola-pikir yang tepat sejak
usia muda, semuanya menjadi tantangan kita sebagai warganegara Indonesia yang
sedang menyongsong tahun emas di 2045, revolusi yang kita lakukan dari sekarang
akan sangat berarti bagi perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik lagi di
masa mendatang, peran serta masyakat serta pemerintah menjadi langkah awal demi
terciptanya perubahan ini, perubahan yang mendasar dalam dunia pendidikan, diawali
dari perubahan kecil yang akan menjadi langkah besar, langkah untuk dapat merubah
wajah Indonesia secara menyeluruh dan mendasar, demi kebangkitan bangsa
Indonesia di dalam dunia pendidikan.
"Kami menggoyangkan langit, menggemparkan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 1/2 sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita"
- Ir.Soekarno
No comments:
Post a Comment