Tuesday, September 24, 2013

Berbagi Cerita dengan Teman

Disini gue sharing sama temen gue yg mau berbagi tulisannya di blog gue

PROFIL PENULIS PEDOFIL YANG KEDUA

 
 

VALSUNDAY KURNIANANG

Valsunday Kurnianang atau yang biasa dipanggil dengan sebutan gembel elite dikalangan para gembel jalan Jaksa, memulai karirnya sebagai pelukis kontemporer atau pelukis yang sedang mencari jati diri dengan gaya khas lukisannya adalah lukisan sulit-di-mengerti, merupakan sahabat gue(menurut dia) dan penjahat spesialis membunuh ikan hasil pancingan, sangat ditakuti para pemancing empang pada umumnya.

Di usianya yang sudah memasuki dua ribu tiga ratus tujuh puluh empat koma empat lima tahun, Val memulai debut melukisnya di Bali bersama komunitas pelukis Bali yang tidak terkenal dan suka bermabuk-mabukan setiap malam di jalan Legian, memiliki istri orang Russia tidak membuatnya kehilangan jati diri tapi malah membuatnya sakit hati, kondisinya yang nyaris gila mengetuk gorong-gorong hati gue untuk membuatnya tambah gila lagi dengan bisa mencoretkan beberapa hasil karyanya dalam tulisan yang mungkin akan tersirat sensasi berbeda.

Sensasi yang membuat para pembacanya masuk kedalam dunianya, dunia yang cinta akan kedamaian, persahabatan, dan cinta akan indahnya kebersamaan, seorang sosialis seperti Val, pelukis seperti Val, dan gembel yang berakhir elite seperti Val ini sangat jarang saya temukan di ibukota, tapi banyak saya temukan di pinggiran kota dan sangat tidak penting, tulisan dengan sensasi yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembacanya untuk terus mengulang dan mengulang, dan cape, Val seorang seniman sejati yang pernah hilang ditelan bumi.

HIDUPKAN CAHAYA HATI
By : Valsunday Kurnianang

Melihat kebrutalan diluar sana
kerusuhan merajalela di jalanan kota juga hampir disetiap pelosok negeri ini
maka mungkin benar sangkalan Malaikat
bahwa 'manusia hanya akan membuat kerusakan dimuka bumi!'

Namun, kita manusia masih ada kesempatan dan tetap optimis
serta banyak belajar untuk tidak membenarkan sangkalan itu!
tidak juga mengamini sang raja iblis yang angkuh
untuk tidak tunduk dan patuh pada perintah sang Khaliq

Masih ada jalan...
meskipun pelan-pelan untuk kembali pada budaya negeri ini
yang repeh rapih, budaya gotong royong membangun negeri
budaya musyawarah dengan ketenangan hati serta kedalaman pikir
untuk tidak mudah mengamuk!
budaya kebersamaan dan budi pekerti yang nenek moyang kita selalu junjung tinggi

Dan, semua itu bisa dimulai dari diri kita sendiri masing-masing
supaya budaya saling menghargai tanpa membedakan agama, ras ataupun kelas
menjadi dasar kita untuk bersosial dalam memenuhi segala kebutuhan hidup
saling menjaga dan terbuka dengan hati yang lapang
hingga pencerahan dari cahaya Illahi dapat benar-benar meresap
lalu menerangi kegelapan jiwa yang dibutakan oleh nafsu duniawi
atau apa saja yang berlebihan hingga membuat kita lupa
darimana asal dan kemana kita akan kembali

Berkaca dari setiap kebrutalan yang ada dan terjadi hampir disetiap kota juga pelosok negeri ini
sudah saatnya kita kembali menghidupkan cahaya di hati
maka, kembalilah negeri yang gemah ripah loh jinawi..

DOAKU UNTUKMU
By : Valsanday Kurnianang

Apa kabar sahabat..
dimana kalian kini berdiri, sedang berjalan
bahkan mungkin terlelap dalam mimpi

Aku rindu..
saat dulu kita sering berkumpul beradu kata cerita, canda bahkan tinju
ya kadang kita bertengkar
namun itu membuat kita jadi saling tahu diri pribadi
lalu tak pernah lagi begitu

Hai sobat..
aku ingat kau, ingat semua tentang kalian
disini aku kini sendiri dikelilingi
teman-teman penuh pamrih
meskiku coba cari seperti kalian disini
tetap saja tak kutemukan yang sejati
tanpa kalian duniaku pucat
walau kucoba kelilingi warna-warni pelangi
disini semua itu tampak semu
tak lagi murni seperti dulu.

Tak aku pungkiri hatiku sedih..
kesepianku merintih membuat kegembiraanku lari
tapi aku belum mati

Hai sahabat..
seputri bidadari menemaniku kini
membalut luka-luka perih dihati
menghapus kering cairan bening di pipi, hujan dari rindu
yang selama ini mengguyurku.

Sahabat.. aku tersenyum saat ini, ya sekarang!
karenaku tahu disana kalian selalu tentram
tenang dalam kebahagiaan dan..
tulus berseri menjalani harimenjadi doaku semua ini di hati..

MEMBANGKITKAN OMBAK
By : Valsunday Kurnianang

Merasakan sejenak keindahan dunia
terasa nyenyak aku nikmati itu
sebentar mengelak dirangkul keabadian
terus berganti menjadi putaran potongan roda kehidupan
yang saling terjalin menjadi satu buah cerita
cerita merembes menjadi sebuah berita
perjalanan hingar bingar menuju satu sejarah
yang diukir lewat langkah-langkah kehidupan
aku berlalu meninggalkan nyenyak itu
membangkitkan ombak dalam diriku sendiri

Di garis horizontal laut
matahari berlutut rebah pasrah
ditelan samudera
aku menengadah melepas keindahan
mengucap syukurku yang terdalam
lalu mengeram membuahi inspirasi menjadi karya sejati

Masih aku disini
bersama menceritai dunia
beriring juga berdampingan menjalani kehidupan
meskipun ombak bergulung menampar dahsyat

Dan..
kitapun tak pernah jera
tak akan pernah juga menyerah
selalu bangkit menerjang ombak..

MENGUASAI LAMUNAN
By : Valsunday Kurnianang

Suara malam dikuasai pikiran yang menerawang
tenggelamku dalam nuansa kelabu sang rindu
aku teriakkan kencang nambun suaraku ikut karam
terlampau asik menculik mimpi sang putri kedalam lamunan
terkurung ia disana tak tersentuh oleh nyata

Cerita..
ita punya cerita yang dicumbui sedikit bumbu asmara
panas dan tak ada angin semilirpun menghampiri
tak jadilah ia ceritakan ceritanya padaku
dan ingat ia masih terperangkap dalam lamunanku
tak mengapa toh itu cuma cerita yang tak mungkin jadi bermakna jika tak diceritakan
namun apapun ceritanya tak mampu membuatku penasaran
karena penasaran hanya akan membuat rasa kesasar tak karuan

aku nikmati saja ia dalam lamunanku
hingga ceritanya hanya apa yang disini aku ceritakan padamu
mungkin sedikit mengganggu imajinasi kamu
tak mengapa nanti kau terbiasa bercerita asal tidak mendrama tingkah
tuliskan saja! karena lamunan yang tak dituliskan akan membawamu terbang
dan susah untuk kembali pulang ketika itu jadi kebiasaan

Aku ceritakan disini begini
hingga ada yang aku lakukan selain melamun basi
ada yang aku kerjakan meskipun hanya jari yang menari
namun lamunan itu aku yang kuasai
dan bukan diriku yang dikuasai lamunan
aku yakin kamu pasti mengerti dan mulai melakukan sesuati saat menyendiri
lalu aku bebaskan sang putri pergi bersama rasa kantuk yang siap kutiduri

Suara malam hening kini karena lamunan itu telah pergi
dan ia akan datang ketika suatu saat aku membutuhkan inspirasi..

- THE END -


No comments:

Post a Comment