Disini gue sharing sama temen gue yg mau berbagi tulisannya di blog gue
PROFIL PENULIS PEDOFIL YANG KEDUA
PROFIL PENULIS PEDOFIL YANG KEDUA
VALSUNDAY KURNIANANG
Valsunday
Kurnianang atau yang biasa dipanggil dengan sebutan gembel elite dikalangan
para gembel jalan Jaksa, memulai karirnya sebagai pelukis kontemporer atau
pelukis yang sedang mencari jati diri dengan gaya khas lukisannya adalah
lukisan sulit-di-mengerti, merupakan sahabat gue(menurut dia) dan penjahat spesialis membunuh ikan hasil pancingan,
sangat ditakuti para pemancing empang pada umumnya.
Di
usianya yang sudah memasuki dua ribu tiga ratus tujuh puluh empat koma empat
lima tahun, Val memulai debut melukisnya di Bali bersama komunitas pelukis Bali
yang tidak terkenal dan suka bermabuk-mabukan setiap malam di jalan Legian,
memiliki istri orang Russia tidak membuatnya kehilangan jati diri tapi malah
membuatnya sakit hati, kondisinya yang nyaris gila mengetuk gorong-gorong hati
gue untuk membuatnya tambah gila lagi dengan bisa mencoretkan beberapa hasil
karyanya dalam tulisan yang mungkin akan tersirat sensasi berbeda.
Sensasi
yang membuat para pembacanya masuk kedalam dunianya, dunia yang cinta akan
kedamaian, persahabatan, dan cinta akan indahnya kebersamaan, seorang sosialis
seperti Val, pelukis seperti Val, dan gembel yang berakhir elite seperti Val
ini sangat jarang saya temukan di ibukota, tapi banyak saya temukan di
pinggiran kota dan sangat tidak penting, tulisan dengan sensasi yang berbeda
menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembacanya untuk terus mengulang dan
mengulang, dan cape, Val seorang seniman
sejati yang pernah hilang ditelan bumi.
HIDUPKAN CAHAYA HATI
By : Valsunday Kurnianang
Melihat
kebrutalan diluar sana
kerusuhan
merajalela di jalanan kota juga hampir disetiap pelosok negeri ini
maka
mungkin benar sangkalan Malaikat
bahwa
'manusia hanya akan membuat kerusakan dimuka bumi!'
Namun,
kita manusia masih ada kesempatan dan tetap optimis
serta
banyak belajar untuk tidak membenarkan sangkalan itu!
tidak
juga mengamini sang raja iblis yang angkuh
untuk
tidak tunduk dan patuh pada perintah sang Khaliq
Masih
ada jalan...
meskipun
pelan-pelan untuk kembali pada budaya negeri ini
yang
repeh rapih, budaya gotong royong membangun negeri
budaya
musyawarah dengan ketenangan hati serta kedalaman pikir
untuk
tidak mudah mengamuk!
budaya
kebersamaan dan budi pekerti yang nenek moyang kita selalu junjung tinggi
Dan,
semua itu bisa dimulai dari diri kita sendiri masing-masing
supaya
budaya saling menghargai tanpa membedakan agama, ras ataupun kelas
menjadi
dasar kita untuk bersosial dalam memenuhi segala kebutuhan hidup
saling
menjaga dan terbuka dengan hati yang lapang
hingga
pencerahan dari cahaya Illahi dapat benar-benar meresap
lalu
menerangi kegelapan jiwa yang dibutakan oleh nafsu duniawi
atau
apa saja yang berlebihan hingga membuat kita lupa
darimana
asal dan kemana kita akan kembali
Berkaca
dari setiap kebrutalan yang ada dan terjadi hampir disetiap kota juga pelosok
negeri ini
sudah
saatnya kita kembali menghidupkan cahaya di hati
maka,
kembalilah negeri yang gemah ripah loh jinawi..
DOAKU
UNTUKMU
By
: Valsanday Kurnianang
Apa kabar sahabat..
dimana kalian kini berdiri, sedang
berjalan
bahkan mungkin terlelap dalam mimpi
Aku rindu..
saat dulu kita sering berkumpul
beradu kata cerita, canda bahkan tinju
ya kadang kita bertengkar
namun itu membuat kita jadi saling
tahu diri pribadi
lalu tak pernah lagi begitu
Hai sobat..
aku ingat kau, ingat semua tentang
kalian
disini aku kini sendiri dikelilingi
teman-teman penuh pamrih
meskiku coba cari seperti kalian
disini
tetap saja tak kutemukan yang
sejati
tanpa kalian duniaku pucat
walau kucoba kelilingi warna-warni
pelangi
disini semua itu tampak semu
tak lagi murni seperti dulu.
Tak aku pungkiri hatiku sedih..
kesepianku merintih membuat
kegembiraanku lari
tapi aku belum mati
Hai sahabat..
seputri bidadari menemaniku kini
membalut luka-luka perih dihati
menghapus kering cairan bening di pipi,
hujan dari rindu
yang selama ini mengguyurku.
Sahabat.. aku tersenyum saat ini, ya
sekarang!
karenaku tahu disana kalian selalu
tentram
tenang dalam kebahagiaan dan..
tulus berseri menjalani harimenjadi
doaku semua ini di hati..
MEMBANGKITKAN OMBAK
By : Valsunday Kurnianang
Merasakan
sejenak keindahan dunia
terasa
nyenyak aku nikmati itu
sebentar
mengelak dirangkul keabadian
terus
berganti menjadi putaran potongan roda kehidupan
yang
saling terjalin menjadi satu buah cerita
cerita
merembes menjadi sebuah berita
perjalanan
hingar bingar menuju satu sejarah
yang
diukir lewat langkah-langkah kehidupan
aku
berlalu meninggalkan nyenyak itu
membangkitkan
ombak dalam diriku sendiri
Di
garis horizontal laut
matahari
berlutut rebah pasrah
ditelan
samudera
aku
menengadah melepas keindahan
mengucap
syukurku yang terdalam
lalu
mengeram membuahi inspirasi menjadi karya sejati
Masih
aku disini
bersama
menceritai dunia
beriring
juga berdampingan menjalani kehidupan
meskipun
ombak bergulung menampar dahsyat
Dan..
kitapun
tak pernah jera
tak
akan pernah juga menyerah
selalu
bangkit menerjang ombak..
MENGUASAI LAMUNAN
By : Valsunday Kurnianang
Suara
malam dikuasai pikiran yang menerawang
tenggelamku
dalam nuansa kelabu sang rindu
aku
teriakkan kencang nambun suaraku ikut karam
terlampau
asik menculik mimpi sang putri kedalam lamunan
terkurung
ia disana tak tersentuh oleh nyata
Cerita..
ita
punya cerita yang dicumbui sedikit bumbu asmara
panas
dan tak ada angin semilirpun menghampiri
tak
jadilah ia ceritakan ceritanya padaku
dan
ingat ia masih terperangkap dalam lamunanku
tak
mengapa toh itu cuma cerita yang tak mungkin jadi bermakna jika tak diceritakan
namun
apapun ceritanya tak mampu membuatku penasaran
karena
penasaran hanya akan membuat rasa kesasar tak karuan
aku
nikmati saja ia dalam lamunanku
hingga
ceritanya hanya apa yang disini aku ceritakan padamu
mungkin
sedikit mengganggu imajinasi kamu
tak
mengapa nanti kau terbiasa bercerita asal tidak mendrama tingkah
tuliskan
saja! karena lamunan yang tak dituliskan akan membawamu terbang
dan
susah untuk kembali pulang ketika itu jadi kebiasaan
Aku
ceritakan disini begini
hingga
ada yang aku lakukan selain melamun basi
ada
yang aku kerjakan meskipun hanya jari yang menari
namun
lamunan itu aku yang kuasai
dan
bukan diriku yang dikuasai lamunan
aku
yakin kamu pasti mengerti dan mulai melakukan sesuati saat menyendiri
lalu
aku bebaskan sang putri pergi bersama rasa kantuk yang siap kutiduri
Suara
malam hening kini karena lamunan itu telah pergi
dan
ia akan datang ketika suatu saat aku membutuhkan inspirasi..
- THE END -
No comments:
Post a Comment