Apasih ini?
Berbagi merupakan bagian paling indah yang tidak pernah terpisahkan dalam hidup gue, begitupun dalam tulisan ini, gue sempat mengajak(memaksa) dua orang sahabat gue yang memiliki tingkat kenorakan lebih dari gue untuk dapat memberikan sedikit coretannya khusus untuk buku ini, dengan tujuan agar buku ini lebih berwana dan lebih tidak pantas dibaca oleh manusia tidak norak seperti gue dan sahabat gue ini.
PROFIL
PENULIS PEDOFIL YANG PERTAMA
SALAHUDIN AL-AYUBI
Sahabat
kecil gue, sahabat yang selalu ada sampai gue mungkin bisa berdiri sampai
setinggi ini, selalu ada disaat gue hilang dan selalu ada disaat gue ada, dulu
kami adalah bagian dari satu anggota band yang mungkin tidak perlu disebutkan
namanya, band yang terkenal cadas di kalangan tukang sayur dan ditakuti di kalangan
tukang ojek di sekitar rumah gue, karena gue selalu ngutang kalau ngojek,
beberapa lagu yang hits tidak ada, kalau yang belum sempat rekaman ada banyak,
jadi niat kita ngeband sebenarnya buat menghibur diri sendiri yang selalu
memimpikan akan indahnya bulu dada.
Ayub
merupakan sosok yang baik hati, periang, dan jarang mandi, keahliannya membuat
lagu menjadi daya tarik tersendiri para waria untuk selalu dekat dengannya,
pekerjaannya sebagai barista si sebuah coffee shop ternama di daerah yang tidak
bernama membuatnya semakin hari semakin kehilangan jati dirinya sebagai pembuat
coffee tanpa pelanggan, disaat senggangnya Ayub suka menulis lagu untuk para
tukang mie ayam di depan komplek, karena keprihatinan saya yang mendalam akan
rasa seninya Ayub yang tidak kunjung membaik, pada akhirnya gue pun dengan
pasrah untuk mengajak ayub untuk berbagi cerita pengalaman hidupnya yang nga
penting untuk ceritakan, cerita yang unik dan menarik merupakan gaya khas
tulisan sang legenda pembunuh kecoak terbang ini, banyak sekali intisari yang
tidak perlu diambil dari tulisannya, semoga tulisan sahabat saya ini bisa
menjadi bagian dari kehangatan kita dalam berbagi, memberi, dan mengkebiri.
BERDIRI DENGAN KERAS
By : Salahuddin Al-Ayubi
I. MASA MUDA
Pada
tahun 2000an, disaat masa transisi umur, dimana umur belasan beranjak dewasa,
mau tau apa itu rokok, apa itu nongkrong malam, apa itu alkohol, dan apa itu
sex, wajar sih kalau itu pola pikir anak belasan yang dimana gue pun pernah
nulis lagu dengan judul 'Anak Lima belasan' dengan lirik lagu yang masih gue
inget itu 'Pengen gaul gak karuan, akhirnya kenal extasi' kenapa gue harus buat
lirik seperti itu, mungkin di era gue masa labil anak SMP mau ke SMA, di sekitar
gue banyak temen-temen gue yang mau tau tentang apa yang disebut narkoba dan
lingkungan itu yang akan buat kita bangga, keren dan gaul kalau temen-temen
sekitar gue itu kenal dunia apa yang disebut 'Narkoba' guepun gak pungkirin,
gue sempet tau dunia-dunia gelap itu, hehehe.. tersipu malu bayangin masa itu :)
Tapi
pada akhirnya gue masih bisa setia sama cewek-cewek diluar sana yang mau sama
gue, entah karena disaat umur belasaan gue selalu banyak kenal dan jalan sama
cewek ini, cewek itu dan guapun sebenernya punya hubungan dan status dengan
satu cewe yang gue anggap itu pacar gue, wajar kali yee bro.. kalau lau pada
gitu juga kan, haha..
Di
keluarga guepun, gue selalu dikucilin, kenapa? kerena gue anak ke-2 dari 4
bersaudara yang susah diatur dan jarang nurut sama orang tua, hal bandel wajar
aja ada di jiwa anak seperti gue, maklum bonyok sama gue kan beda generasi hehe.., gue selalu harus ada disana
dengan abang gue yang nurut sama bonyok, pinter, dan anak rumahan, pokoknya di umur
anak belasan mungkin orang tua punya anak seperti itu sangat senang dan bangga
telah mendidiik anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah, tapi gue
sebaliknya.
Seiring
waktu berjalan guepun semakin remaja tapi tetap memiliki pola pikir layaknya
ABG labil, masih penasaran mau tau ini dan itu lagi, biar bisa di bilang lebih
gaul lagi (geleng-geleng kepala)
padahal masih minta uang sama bonyok, tapi masih aja ya gua punya pikiran gaul,
GAUL, GAULLLLL, GAULlah pokoknya, tapi ada saatnya guepun harus serius sama
mata pelajaran dan sekolah, meskipun tetep masih pengen dilihat GAUL, minta
beli sepatu warna merah, secara di sekolah gue nga boleh make sepatu warna
ngejreng tapi harus warna hitam, akhirnya gue kena skorsing, 3 hari masuk ruang
BP dan dipanggil bonyok gue, akhirnya hal-hal tersebut menjadi pikiran bonyok
gue, gue sangatlah badung bukan di keluarga saja tetapi di sekolah juga, dan
ditekanlah gue nga boleh main malem dan pulang harus bareng abang gue dan
berangkat pagi harus bareng bokap gue.
Tapi
setelah umur gue sekarang yang udah mulai kadaluarsa kalau gue pikir, ya itulah
masa muda, masa dimana mau cowok ataupun cewek, pasti lu pernah mengalami masa
transisi itu, sekalipun lo anak kutu buku, lo juga pasti pernah ngalamin, ga
semua sih emang, tapi lingkungan yang buat kita jadi seperti itu, gengsi
tinggi, pengen dilihat keren, dan tetep GAUL.
Kenapa
harus lingkungan yang buat atau gue yang buat, karena disaat itu lu udah mulai
keluar rumah, lu nongkrong dimanapun, kalau lu nga pandai-pandai ngenalin diri
lu, lu bakalan kejebak lingkungan yang gak sehat, lu mau ngindarin tapi lu
pasti gengsi bro, jadi lu harus tau dan terbius sama lingkungan.
- Sadar akan ada pada waktunya -
Al`Ayubi
II. BERKEMBANG
Apa
sih yang disebut berkembang? setiap manusia pasti berkembang sekalipun hewan
juga bisa berkembang, manusia berkembang dari kita dilahirin, tumbuh,
merangkak, berdiri, dan gede punya bulu dimana-mana, ada yang bilang kecil
mungil, gede bugilin anak orang.
Sama
halnya dengan hewan, kupu-kupu jadi kepompong tumbuh keluar dari kepompong dan
jadi kupu-kupu, bisa terbang dan jadi indah pas menjadi sosok kupu-kupu, tapi
sekarang yang gue jabani dan bahas hal berkembang adalah dimana manusia sudah
mulai bisa nentuin mana baik dan buruk, mana dosa dan pahala, mana halal dan
haram, dan mana wadon dan mana harim, hehe..
ilusi tengah malam, liat cewe sexy.
Berkembang
yang gue alami sekarang, dulu gue sempet jatuh bangun, bangkit lagi dan kembali
di titik terbawah, dan semakin gue berfikir kedepan dan pola pikir selalu
positif, gue mengalami hal yang sangat memotivasi dimana sekarang gue harus
bisa mengenal diri gue sendiri dan mengutamakan keluarga terutama bokap dan
nyokap gue, mengapa gue bilang demikian? satu kata 'Bahagia' gue pengen timbal
balik bahagiain keluarga dan jadi panutan untuk adik gue, dan bertanggung jawab
sama keluarga dan diri sendiri, karena flash back dari pengalaman gue, gue
sangat menyusahkan orang tua lebih tepatnya ingin bahagiain orang tua baru
bahagiain diri gue.
Dulu
gue di keluarga dikucilin, tetapi gue bangkit dan berdiri sendiri tanpa
nyusahin orang tua, tetapi gue nunjukin niat tulus untuk bahagia, tentunya bisa
bahagiain orang tua, gak akan lu bisa capai cita-cita tanpa restu orang tua,
dan gak akan bisa hidup atau menentukan jalan hidup lu tanpa tidak bisa cerita
pengalaman hidup lu bareng orang tua, intinya pasti yang lu ucap ke orangtua 'mah..
pah.. doain aku ya, semoga semua urusanku dimudahkan dan rejeki aku didekatkan'
orang tua lu pasti seneng banget dan bakal ngedoain lu dengan tulus, lebih
daripada apa yang lu bayangkan.
Ada
saatnya semua bisa gue lalui untuk bahagiain orang tua, tapi guepun nga pungkirin
kalau gue menemukan jalan yang lurus, kemudian berliku, dan gue akan menemukan
jalan berkerikil di dalam lo berkembang, gimana lu bisa laluin semua itu,
ilmunya adaah sabar dan selalu ikhtiar, dan kedepannya kalau lu bisa berfikir
positif dan dengan kepala dingin, nga pake otot semua yang bakal bisa lu
hadepin.
Pernah
nga lu semua bisa berubah atau mungkin kapan lu mau berubah? itu semua pasti lu
ucap dalam hati kecil yang terkadang lu lagi merasa bingung, ada apa dengan gue
dan apa yang harus gue lakuin?, bayangkan dengan mata terpejam dan lu kenalin
diri lu, salah satu kuncinya adalah lu berkembang dengan pola pikir kedepan dan
positif, jelas sekali lagi apa yang tadi gue bilang kalau lu udah bisa merubah
mindset lu seperti itu, perlahan lu akan tau jawabannya, berkembang dari
pengalaman masa suram, gelap dan horor yang pernah lu laluin, kenapa harus liat
masa kelam? karena menurut gue, itu merupakan ilmu mujarab yang bisa ngerubah
sikap, sifat dan pendewasaan lu.
Gak
mau kan lu akan jatuh ke lubang yang sama, dan gak mau kan selama hidup lu
jalanin hidup monoton? kembali lagi semua ada masanya dan semua kembali ke diri
lu semua, semua jawaban selalu ada di dalam diri lu kembali lagi, bukan karena
orang lain, bukan karena cewek lu, atau bukan karena boss lu yang naikin gaji
lu dua kali lipat.
- Dirimu yang ciptakan bahagia, bukan
dirimu yang melihat bahagia -
Al`Ayubi
III. P.N.S (Pekerja Namun Singkat)
III. P.N.S (Pekerja Namun Singkat)
Mungkin
yang kalian tau dan anak SD pelajari di buku LKS tentang PNS, apa yang
terbayang tentang kata-kata gue, itu cuma gue yang akan lontari dan bahas
tentang apa itu PNS yang gue maksud, jadi ceritanya disaat gue lulus SMA, gue
sempet berfikir mau langsung kerja atau kuliah, karena gue masih nganggur
hampir tiga bulan lebih, tapi setelah gue keterima kerja dan gue nerima penghasilan,
langsunglah terbesit gue mau kuliah dan tetep kerja.
Gue
pertama kali kerja di umur ke-20 dan masih bingung, mau tau dunia kerja itu
seperti apa, di dalam lingkungan kerja itu seperti apa, sekeliling gue
orang-orang yang umurnya di atas sepuluh bahkan duapuluh tahun diatas umur gue,
namun disitu gue mulai beradaptasi dengan orang-orang lingkungan kerja gue,
tapi gimana gue harus bercakap, bersikap dan bercanda sesama orang di
sekililing kerjaan gue, dulu gue pernah bekerja di RS swasta di daerah Jakarta
Selatan di bagian laboratorium.
Bulan
demi bulan, tahun demi tahun ternyata gue kerja itu sudah hampir tiga tahun,
dalam pertanyaan gue, kapan dan gimana caranya gue bisa bercakap dengan orang
yang lebih tua sama gue, itu jawaban yang gak gampang, gue pelajari dan gue
lalui selama pertama kali gue kerja, dan maklum gue anak bandel kayak gue kerja
di lingkungan RS dan banyak SPO dan peraturan lainnya yang gue belum sangat
mengerti.
Akhirnya
tiap hari gue kerja dari pagi sampe sore dan malemnya gue kerja sambil kuliah,
itu rutin gue lakuin setiap hari, gue lalui dan gue kerjakan, karena disamping
itu gue udah mulai mau niat belajar mandiri, setelah gue pahami dan gue
pelajari tentang apa itu kerja dan apa itu dunia kerja, disitulah timbul jiwa
pendewasaan gue, dari gaya bahasa gue, bicara, dan sikappun tanpa gue sadari berubah
tanpa di sengaja, bukan karena gue ikut-ikutan orang, tapi semua itu berubah dengan
umur gue yang bertambah, dan sikap gue yang sudah biasa memberi opini ke
temen-temen dan gimana caranya lu mengenal diri lu sendiri.
Tapi
ada satu hal dari semua yang gue pelajari, sikap keegoisan gue yang membuat gue
sangat pendek dalam mengambil keputusan, mengapa gue berkata seperti ini?
karena gak bisa gue pungkiri, walaupun gue udah kerja dan mendapat penghasilan
dan niat untuk mendiri, tapi disitu umur gue tahapan dari remaja mau beranjak
ke dewasa, keegoisan itu susah untuk dilepas atau dikendalikan, tapi bagaimana
lu bisa menyiasati dan merubahnya?
Satu
kunci jawaban yang gue jawab itu 'Mengenal diri Sendiri', perlahan lu harus tau
diri lu sendiri, bukan mengenal diri seseorang entah mau gebetan lu, pacar lu
atau temen lu, tapi lu harus kenal diri lu sendiri, sekarang yang masih belum
bisa mengenal diri sendiri, mereka akan selalu dikalahkan oleh sifat yaitu
'EGO'.
Perlahan
gue coba belajar memahami diri sendiri dan tetap keegoisan gue masih ada dan
guepun cepat ambil kesimpulan, bahwa disaat gue sibuk mengurus ujian akhir
semester dan tetap kerja, tanggung jawab kerja lebih besar, akhirnya gue
mentok, gue lepas kerjaan gue yang suda tiga setengah tahun, karena disaat itu
gue mumet dengan kuliah yang deadline dan kerjaan gue yang sudah lebih baik gue
tinggalin, sebenernya hanya soal sepele, kalu kita dampingin dengan pula pikir
kedepan gue sangat menyesal.
Setelah
gue keluar kuliah dan mendapat title D3, akhirnya gue sulit untuk mencari
pekerjaan, ternyata penyesalan datang belakangan, detik menit hari kehari gue
hanya bekerja freelance dan singkat, tetapi tetap gue ambil semua keputusan guepun
berjalan mengalir sendiri, dan gue akan kerja dimana dan menjadi apa, kadang
kita punya title tapi gelar kita sama pekerjaan kita tidak sesuai, akhirnya gue
mengambil kesimpulan dengan sabar dan selalu ikhtiar serta berdoa.
-
Pengalaman yang akan mendewasakan kita
-
Al`Ayubi
IV. A.N.G.K.E.R (Anak Band, Namun Nga Keren)
Sejak
SD entah mengapa gue harus kenal dengan yang namanya alat musik, yang disebut
gitar, sampai gue ke sebuah mall, gue meminta ke bokap gue untuk dibelikan
gitar, sampai akhirnya gue harus merengek (haha..
maklum anak kecil), dan kemudian hari karena nilai sekolah gue turun, bokap
gue menyadari itu karena gue belum dibelikan gitar, dan akhirnya gue punya
gitar akustik pada saat itu, dan mulailah gue kena dengan dunia musik, yang
notabennya di dalam keluarga besar, nga ada satupun yang mengenal musik ataupun
bisa main musik.
Menekuni
musiklah kegiatan gue setiap hari sehabis pulang sekolah, pasti gue selalu
bermain gitar, dan tidak pernah sekalipun gue absen memegang gitar, belum kenal
band pada saat itu karena masih anak rumah yang fokus main alat musik di dalam
rumah saja.
Berjalan
waktu, mulailah kenal band dan apa yang disebut dengan band, bayangan di otak
gue adalah bisa berkarya dengan band, banyak kenal cewe, dan bisa sukses di
dalam band, entang kenapa apabila ada yang berhubungan dengan musik, gue selalu
mau belajar dan cepet tanggap, dibandingkan gue belajar pelajaran sekolah haha..., dari SD kenal musik, SMP kenal
band, SMA pengen banget jadi anak band sukses, tapi semua itu ada titik jenuh
untuk jadi anak band, kenapa? karena gak berkembang pastinya haha.. geleng-geleng kepala.
Sampai
akhirnya gue mencoba buat belajar nyanyi dan buat lirik lagu, itu era dimana
gue sudah kerja dan bisa beli alat musik sendiri dari penghasilan gue kerja,
dan semua itu gue lalui dengan bayangan anak band yang sukses, yang bisa nongol
di tv, preeettt.. haha.., keren deh pokoknya apa yang
selalu gue bayangin untuk menjadi seorang anak band.
Cita-cita
kita berawal dari mimpi, apapun kita yang seharusnya bisa kita capai, iya
memang benar tetapi tetap harus dengan usaha dan doa, gak akan semuanya bisa
dijalanin kalau kita gak usaha dan tidak bersungguh-sungguh (prok.. prok.. prok..) tapi tetep pada
intinya gue ngak akan ninggalin apa yang disebut musik dan apa yang dinamakan
dengan band, entah kenapa juga gue harus punya opini kaya gitu, dalam hari-hari
gue dan sudah mendarah daging di jiwa gue. ya keless.
-
Orang yang berbuat baik jika rejekinya
belum tiba tetapi bencana telah menjaujinya, dan Orang yang berbuat jahat jika
rejekinya telah tiba tetapi bencana menghampirinya -
Al`Ayubi
Al`Ayubi
PROFIL
PENULIS PEDOFIL YANG KEDUA
VALSUNDAY KURNIANANG
Valsunday
Kurnianang atau yang biasa dipanggil dengan sebutan gembel elite dikalangan
para gembel jalan Jaksa, memulai karirnya sebagai pelukis kontemporer atau
pelukis yang sedang mencari jati diri dengan gaya khas lukisannya adalah
lukisan sulit-di-mengerti, merupakan sahabat gue(menurut dia) dan penjahat spesialis membunuh ikan hasil pancingan,
sangat ditakuti para pemancing empang pada umumnya.
Di
usianya yang sudah memasuki dua ribu tiga ratus tujuh puluh empat koma empat
lima tahun, Val memulai debut melukisnya di Bali bersama komunitas pelukis Bali
yang tidak terkenal dan suka bermabuk-mabukan setiap malam di jalan Legian,
memiliki istri orang Russia tidak membuatnya kehilangan jati diri tapi malah
membuatnya sakit hati, kondisinya yang nyaris gila mengetuk gorong-gorong hati
gue untuk membuatnya tambah gila lagi dengan bisa mencoretkan beberapa hasil
karyanya dalam tulisan yang mungkin akan tersirat sensasi berbeda.
Sensasi
yang membuat para pembacanya masuk kedalam dunianya, dunia yang cinta akan
kedamaian, persahabatan, dan cinta akan indahnya kebersamaan, seorang sosialis
seperti Val, pelukis seperti Val, dan gembel yang berakhir elite seperti Val
ini sangat jarang saya temukan di ibukota, tapi banyak saya temukan di
pinggiran kota dan sangat tidak penting, tulisan dengan sensasi yang berbeda
menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembacanya untuk terus mengulang dan
mengulang, dan cape, Val seorang seniman
sejati yang pernah hilang ditelan bumi.
HIDUPKAN CAHAYA HATI
By : Valsunday Kurnianang
Melihat
kebrutalan diluar sana
kerusuhan
merajalela di jalanan kota juga hampir disetiap pelosok negeri ini
maka
mungkin benar sangkalan Malaikat
bahwa
'manusia hanya akan membuat kerusakan dimuka bumi!'
Namun,
kita manusia masih ada kesempatan dan tetap optimis
serta
banyak belajar untuk tidak membenarkan sangkalan itu!
tidak
juga mengamini sang raja iblis yang angkuh
untuk
tidak tunduk dan patuh pada perintah sang Khaliq
Masih
ada jalan...
meskipun
pelan-pelan untuk kembali pada budaya negeri ini
yang
repeh rapih, budaya gotong royong membangun negeri
budaya
musyawarah dengan ketenangan hati serta kedalaman pikir
untuk
tidak mudah mengamuk!
budaya
kebersamaan dan budi pekerti yang nenek moyang kita selalu junjung tinggi
Dan,
semua itu bisa dimulai dari diri kita sendiri masing-masing
supaya
budaya saling menghargai tanpa membedakan agama, ras ataupun kelas
menjadi
dasar kita untuk bersosial dalam memenuhi segala kebutuhan hidup
saling
menjaga dan terbuka dengan hati yang lapang
hingga
pencerahan dari cahaya Illahi dapat benar-benar meresap
lalu
menerangi kegelapan jiwa yang dibutakan oleh nafsu duniawi
atau
apa saja yang berlebihan hingga membuat kita lupa
darimana
asal dan kemana kita akan kembali
Berkaca
dari setiap kebrutalan yang ada dan terjadi hampir disetiap kota juga pelosok
negeri ini
sudah
saatnya kita kembali menghidupkan cahaya di hati
maka,
kembalilah negeri yang gemah ripah loh jinawi..
DOAKU
UNTUKMU
By
: Valsanday Kurnianang
Apa kabar sahabat..
dimana kalian kini berdiri, sedang
berjalan
bahkan mungkin terlelap dalam mimpi
Aku rindu..
saat dulu kita sering berkumpul
beradu kata cerita, canda bahkan tinju
ya kadang kita bertengkar
namun itu membuat kita jadi saling
tahu diri pribadi
lalu tak pernah lagi begitu
Hai sobat..
aku ingat kau, ingat semua tentang
kalian
disini aku kini sendiri dikelilingi
teman-teman penuh pamrih
meskiku coba cari seperti kalian
disini
tetap saja tak kutemukan yang
sejati
tanpa kalian duniaku pucat
walau kucoba kelilingi warna-warni
pelangi
disini semua itu tampak semu
tak lagi murni seperti dulu.
Tak aku pungkiri hatiku sedih..
kesepianku merintih membuat
kegembiraanku lari
tapi aku belum mati
Hai sahabat..
seputri bidadari menemaniku kini
membalut luka-luka perih dihati
menghapus kering cairan bening di pipi,
hujan dari rindu
yang selama ini mengguyurku.
Sahabat.. aku tersenyum saat ini, ya
sekarang!
karenaku tahu disana kalian selalu
tentram
tenang dalam kebahagiaan dan..
tulus berseri menjalani harimenjadi
doaku semua ini di hati..
MEMBANGKITKAN OMBAK
By : Valsunday Kurnianang
Merasakan
sejenak keindahan dunia
terasa
nyenyak aku nikmati itu
sebentar
mengelak dirangkul keabadian
terus
berganti menjadi putaran potongan roda kehidupan
yang
saling terjalin menjadi satu buah cerita
cerita
merembes menjadi sebuah berita
perjalanan
hingar bingar menuju satu sejarah
yang
diukir lewat langkah-langkah kehidupan
aku
berlalu meninggalkan nyenyak itu
membangkitkan
ombak dalam diriku sendiri
Di
garis horizontal laut
matahari
berlutut rebah pasrah
ditelan
samudera
aku
menengadah melepas keindahan
mengucap
syukurku yang terdalam
lalu
mengeram membuahi inspirasi menjadi karya sejati
Masih
aku disini
bersama
menceritai dunia
beriring
juga berdampingan menjalani kehidupan
meskipun
ombak bergulung menampar dahsyat
Dan..
kitapun
tak pernah jera
tak
akan pernah juga menyerah
selalu
bangkit menerjang ombak..
MENGUASAI LAMUNAN
By : Valsunday Kurnianang
Suara
malam dikuasai pikiran yang menerawang
tenggelamku
dalam nuansa kelabu sang rindu
aku
teriakkan kencang nambun suaraku ikut karam
terlampau
asik menculik mimpi sang putri kedalam lamunan
terkurung
ia disana tak tersentuh oleh nyata
Cerita..
ita
punya cerita yang dicumbui sedikit bumbu asmara
panas
dan tak ada angin semilirpun menghampiri
tak
jadilah ia ceritakan ceritanya padaku
dan
ingat ia masih terperangkap dalam lamunanku
tak
mengapa toh itu cuma cerita yang tak mungkin jadi bermakna jika tak diceritakan
namun
apapun ceritanya tak mampu membuatku penasaran
karena
penasaran hanya akan membuat rasa kesasar tak karuan
aku
nikmati saja ia dalam lamunanku
hingga
ceritanya hanya apa yang disini aku ceritakan padamu
mungkin
sedikit mengganggu imajinasi kamu
tak
mengapa nanti kau terbiasa bercerita asal tidak mendrama tingkah
tuliskan
saja! karena lamunan yang tak dituliskan akan membawamu terbang
dan
susah untuk kembali pulang ketika itu jadi kebiasaan
Aku
ceritakan disini begini
hingga
ada yang aku lakukan selain melamun basi
ada
yang aku kerjakan meskipun hanya jari yang menari
namun
lamunan itu aku yang kuasai
dan
bukan diriku yang dikuasai lamunan
aku
yakin kamu pasti mengerti dan mulai melakukan sesuati saat menyendiri
lalu
aku bebaskan sang putri pergi bersama rasa kantuk yang siap kutiduri
Suara
malam hening kini karena lamunan itu telah pergi
dan
ia akan datang ketika suatu saat aku membutuhkan inspirasi..
- THE END -